Sunday 13 April 2014

Episode 1 : Jadi Hamba Jangan Sok Tau !

Episode 1

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Selasa, 10 Desember 2013 adalah hari yang membuat saya merasa menjadi orang yang paling menderita di seluruh dunia. Hari itu adalah pengumuman seleksi beasiswa Calon Dosen Vokasi DIKTI 2013 yang saya ikuti, setelah penantian selama 2 bulan akhirnya diumumkan juga siapa saja yang berhak mengikuti seleksi tahap selanjutnya dan nama saya tidak ada dalam 100 orang yang lolos. Berusaha cool dan woles lalu menelfon ibu di rumah (saat itu sedang di kantor), ibu legowo menerima kenyataan, bapak pun begitu bahkan bapak masih yakin kalau saya bisa masuk entah lewat jalan mana, kata beliau "yang penting bapak terus doakan biar Allah yang atur selanjutnya,semangat nduk jangan kecil hati !".Tapi setelah percakapan itu saya yang jadi merasa sedih, ditambah lagi tau kenyataan bahwa ketiga teman saya lolos. Berhari-hari setelah kejadian itu sering melamun, mempertanyakan kebenaran "ridho orang tua itu sudah pasti ridho Allah juga", kurang apa mereka berdoa siang malam, menyemangati saya, diruang makan setiap hari membahas masa depan saya ketika kelak saya menjadi dosen, tapi ujung-ujungnya saya ga lolos juga.

Sampai suatu hari ada email masuk dari alamat yang saya tandai sebagai email penting, Subdit PK Dikti, yang berisi : 

print screen email Dikti

seketika itu langsung sujud syukur dan memberitahu bapak ibu yang sedang berada di tuang tv, kami menangis bertiga. Ibu dan bapak menangis terharu karena akhirnya doa mereka terjawab.Tapi aku menangis karena malu, malu sudah merasa paling tau yang terbaik untuk hidupku, malu karena mempertanyakan takdir yang sudah dipersiapkan Allah dengan sebaik-baiknya, malu karena sombong dengan kemampuan diri yang sebenarnya tidak lebih besar dari buih di lautan. Singkat cerita saya berangkat kesana dengan resiko saya harus dikeluarkan dari pekerjaan, padahal masa kontrak saya masih ada sampai bulan desember.

Maha suci Allah Yang Maha mengatur segala sesuatu, terynyata pelatihan bahasa inggris saya libur satu minggu. Dan saya bisa menyelesaikan kontrak kerja saya dengan baik tanpa meninggalkan tanggung jawab kepada staff lain dan tentu dengan doa restu dari atasan serta teman-teman kerja saya. 

"Dan Allah akan memberikan hikmah kepada siapa yang dia kehendaki sebagai pelajaran". 

Perjuangan belum selesai, tapi semoga ini menjadi awal yang baik dalam perjalanan yang panjang dalam menuntut ilmu yang manfaat dunia dan akhirat :) untuk para pejuang beasiswa, semoga bermanfaat ^^

to be continued.....